Kamis, 10 Maret 2011


Apakah Manqul itu?

Manqul berasal dari suku kata yaitu naqol yang berarti “pindah”. Dalam arti manqul merupakan perpindahan ilmu (transfer ilmu) dari guru ke murid. Seperti contoh yang sering kita temui dalam sehari-hari yaitu berupa pertemuan dalam kelas, tidak jauh berbeda seperti dibangku sekolah. Unsur manqul yaitu ada dua, yaitu guru dan murid. Nabi dan para sahabat dalam mengajarkan ilmu untuk beribadahpun menggunakan ilmu manqul. Nabi pertamakali menerima wahyupun juga menggunakan ilmu manqul dari malaikat Jibrilyang kemudian diikuti oleh nabi Muhammad SAW.

Wahyu pertama kali turun yang di bawa oleh malaikat Jibril di mulai dari kata iqro’ yang berarti bacalah. Secara sepintas kata tersebut seakan menyuruh nabi Muhammad SAW untuk membaca. Mari kita ingat kembali, pada dasarnya nabi Muhammad lahir dari bangsa yang tidak bisa membaca dan menulis. Lalu kiranya apa yang harus di baca, karena itupun adalah wahyu yang pertamakali turun. Memang sebenarnya tidak ada yang di baca oleh nabi, tetapi yang di maksudkan malaikat Jibril pada waktu itu adalah untuk menyuruh nabi Muhammad SAW, untuk menirukan perkataan dari malaikat Jibril. Kemudian nabi Muhammad menirukan kata iqro’ setelah itu malaikat Jibril meneruskan wahyu pertamanya yang kemudian ditirukan oleh nabi Muhammad SAW, kata demi kata, sehingga sempurna ayat 1 – 5 surat al alaq. 
 
Sekiranya dari potongan gambaran sepenggal cerita di atas dapat menggambarkan bagaimana ilmu manqul itu penting. Lewat Ilmu Manqul, Jibril menyampaikan wahyu Alloh yang turun secara setahap demi setahap selama 22 tahun lebih 2 bulan, dan kemudian di tuliskan oleh sahabat di tuliskan pada pelepah-pelepah kurma, kulit-kulit hewan, di bebatuan-bebatuan, yang akhirnya di kumpulkan dan dijadikan satu. Kemudian di tulis ulang oleh para sahabat dan di jadikan satu mushaf. Itulah Al-Quran dan itulah kitab suci bagi umat ISLAM, dengan Ilmu Manqul nabi mengajarkan ajarannya kepada sahabat sama persis dengan yang di ajarkan oleh Jibril kepada nabi Muhammad SAW, kemudian sahabat mengajarkannya kepada para sahabat sama persis dengan yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, dan begitu seterusnya, mungkin bisa diartikan ajaran yang berlandaskan pada Ilmu manqul itu akan lebih dekat dengan contoh dan perilaku Rosullulloh SAW.

Kalau mengaku cinta nabi marilah kita contoh perbuatan nabi Muhammad SAW, dengan perilaku yang sesuai dengan kelakuan nabi, jangan sampai tercampur dengan hiasan-hiasan semata saja. Lalu bagaimana menurut anda ilmu manqul tersebut apakah penting? Atau perlu ditinggalkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar